Saham di Asia naik pada hari Jumat setelah data pekerjaan dan pengeluaran AS yang kuat meredakan kekhawatiran resesi, memicu reli saham dan menyebabkan obligasi jatuh.

Patokan ekuitas di Jepang naik lebih dari 2% pada pembukaan, sementara saham di Australia meningkat bersamaan dengan saham di Korea Selatan. Kontrak berjangka AS naik tipis setelah S&P 500 dan Nasdaq 100 yang sarat teknologi keduanya naik, karena data penjualan ritel mengalahkan estimasi dan klaim pengangguran mencapai level terendah sejak awal Juli.

Penguatan Wall Street mencerminkan meredanya kekhawatiran bahwa ekonomi AS sedang menuju resesi. Saham global sebagian besar telah menghapus kerugian yang terlihat minggu lalu pada tanda-tanda bahwa Federal Reserve sedang mempertimbangkan pemotongan suku bunga.

"Angka penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan meredakan sebagian ketakutan bahwa AS mungkin tergelincir ke dalam resesi," kata Bret Kenwell di eToro. "Investor dan konsumen menginginkan inflasi turun -” tetapi tidak dengan mengorbankan ekonomi."

Obligasi pemerintah di Asia stabil setelah kemerosotan pada hari Kamis yang mengikuti ekspektasi pelonggaran kebijakan Fed yang kurang agresif. Harga pasar swap sekarang memperkirakan tiga pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada sisa pertemuan Fed tahun 2024, turun dari empat yang diharapkan pada awal minggu ini.(yds)

Sumber: Bloomberg