Berita

Market Review, Senin 25 Maret 2024

Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita

Nikkei

Saham Tokyo ditutup lebih rendah karena aksi ambil untung, menghentikan kenaikan empat hari berturut-turut pada hari Senin (25/3), di tengah kehati-hatian atas kenaikan pesat indeks utama Nikkei yang mencapai rekor tertinggi pada minggu lalu.

Indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 1,16 persen, atau 474,31 poin, menjadi berakhir pada 40.414,12, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas turun 1,26 persen, atau 35,58 poin, menjadi 2.777,64.

Hang Seng

Saham-saham Hong Kong berubah negatif pada hari Senin (25/3), sejalan dengan penurunan di sebagian besar perdagangan Asia, menjelang data inflasi utama AS yang akan dirilis pada akhir minggu ini.

Indeks Hang Seng tergelincir 0,16 persen atau 25,83 poin ke level 16.473,64.

Indeks Shanghai Composite turun 0,71 persen atau 21,73 poin pada level 3.026,31, sedangkan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua Tiongkok merosot 1,86 persen atau 33,14 poin ke level 1.749,15.

Emas

Harga emas naik pada hari Senin (25/3), yang didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS tahun ini, bahkan ketika para pedagang menunggu pembacaan inflasi pekan ini untuk mendapatkan konfirmasi mengenai waktu penurunan tersebut.

Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi $2,174.51 per ons pada 13:45 EDT (17.45 GMT), sementara perak naik 0,2% menjadi $24,71.

Emas berjangka AS ditutup 0,8% lebih tinggi yang berada pada level $2,176.4.

Laporan klaim pengangguran awal mingguan akan dirilis pada hari Kamis dan akan diikuti oleh data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS pada hari Jumat. Sementara reaksi pasar terhadap data PCE mungkin baru terlihat pekan depan karena libur Jumat Agung.

Sementara Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities mengatakan, "emas dapat dengan mudah menyentuh level $2.300 atau lebih tinggi pada kuartal kedua, karena pedagang diskresioner dan investor dana yang diperdagangkan di bursa, yang sejauh ini belum benar-benar berpartisipasi dalam reli, masuk ke pasar setelah penurunan suku bunga dikonfirmasi".

Namun data ekonomi yang lebih kuat dapat mendorong penurunan harga emas, tambah Melek.

Dolar juga mengurangi sebagian kenaikan pekan lalu, sehingga membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

Pekan lau emas mencapai rekor puncaknya setelah The Fed menegaskan kembali pandangannya tentang tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024.

Saat ini para pedagang memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juni sebesar 70%, dibandingkan dengan 65% sebelum pertemuan kebijakan The Fed pada bulan Maret pekan lalu.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung membuat emas dengan imbal hasil nol lebih menarik.

Emas juga terus mendapat dukungan dari kuatnya pembelian bank sentral dan permintaan safe-haven, kata para analis.

Di antara autokatalis, platinum naik 1,1% menjadi $903,59 dan paladium naik 2,3% menjadi $1,008.08.

Minyak

Minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih tinggi pada hari Senin (25/3) setelah tiga sesi melemah karena ekspektasi permintaan akan meningkat dengan penurunan suku bunga yang akan segera terjadi sementara pasokan masih terbatas karena pemangkasan sukarela OPEC+ sebesar 2,2 juta barel per hari terus berlanjut.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman Mei ditutup naik US$1,32 menjadi US$80,88 per barel, sedangkan minyak mentah Brent Mei, yang menjadi acuan global, terakhir terlihat naik US$1,22 menjadi US$86,65.

Kenaikan ini terjadi ketika Federal Reserve dan bank sentral lainnya diperkirakan akan memulai siklus penurunan suku bunga dengan melambatnya inflasi di sebagian besar pasar. Pemotongan tersebut diperkirakan akan memacu perekonomian dan meningkatkan permintaan, bahkan ketika OPEC+ terus membatasi produksi.

background-shape background-shape background-shape background-shape background-shape background-shape