Saham-saham Asia naik pada hari Senin (4/3), yang mengikuti kenaikan saham-saham AS dalam sepekan setelah testimoni dari ketua Federal Reserve Jerome Powell di kongres dan Kongres Rakyat Nasional Tiongkok.

Rata-rata Saham Nikkei-225 Jepang melampaui 40.000 untuk pertama kalinya ketika pemerintah secara resmi membahas pernyataan bahwa perekonomian negara tersebut telah mengatasi deflasi, Kyodo melaporkan pada hari Sabtu, mengutip beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut.

"Ketika pasar mencapai rekor tertinggi, mereka cenderung terjebak dalam kisaran harga," kata Daiju Aoki, kepala investasi regional di UBS SuMi Trust Wealth Management Co. di Tokyo. "Nikkei yang mencapai level 40.000 menunjukkan banyaknya investor, terutama dari luar negeri, yang masih bullish terhadap saham Jepang."

Saham-saham juga naik di Korea Selatan dan Australia, sementara saham berjangka di Hong Kong naik dan saham-saham berjangka di AS sedikit berubah di Asia setelah S&P 500 kembali mencapai rekor baru pada hari Jumat.

Ekuitas Tiongkok dan yuan akan menjadi fokus menjelang Kongres Rakyat Nasional ke-14, sebuah pertemuan parlemen tahunan di Beijing, yang akan dimulai pada hari Selasa karena pasar menunggu langkah-langkah stimulus lebih lanjut untuk membantu perekonomian yang lemah. Pemangkasan suku bunga utama hipotek dan mendorong dana negara untuk membeli saham tidak banyak meningkatkan kepercayaan diri ketika para pembuat kebijakan berjuang melawan krisis properti, deflasi yang membandel, dan kemarahan investor ritel yang terperangkap dalam kehancuran saham senilai $7 triliun.(yds)

Sumber: Bloomberg