Mayoritas bursa saham Asia bergerak dalam range ketat pada hari Selasa (26/03), mengikuti sesi semalam di Wall Street karena antisipasi terhadap data ekonomi utama lainnya minggu ini membuat sentimen tetap tegang.

Namun saham Korea Selatan menjadi pembeda di antara saham-saham lainnya, naik tajam karena saham-saham teknologi besar terdorong oleh hype yang terus berlanjut atas kecerdasan buatan.

Pasar regional menyusul penutupan semalam yang negatif di Wall Street, mengantisipasi lebih banyak isyarat tentang inflasi dan Federal Reserve, ditambah dengan valuasi yang menggelembung, membuat saham-saham AS berada dalam pola bertahan. Indeks saham futures AS sedikit naik di perdagangan Asia.

KOSPI Korea Selatan melonjak, produsen chip terdongkrak oleh hype AI
Indeks KOSPI Korea Selatan melonjak 1,3% ke level tertinggi lebih dari dua tahun pada hari Selasa, mengungguli rekan-rekannya akibat kenaikan saham-saham produsen chip besar.

Pembuat chip memori SK Hynix Inc (KS:000660) melonjak 5,2% ke rekor tertinggi 178.200 won, dan menjadi pendorong terbesar bagi KOSPI di tengah meningkatnya optimisme atas eksposurnya terhadap industri kecerdasan buatan.

Saham ini mengikuti peningkatan kuat semalam di perusahaan sejenisnya di AS, Micron Technology Inc (NASDAQ:MU), di tengah spekulasi bahwa pembuat chip memori tingkat lanjut akan mencatat peningkatan permintaan untuk chip memori bandwidth tinggi (HBM) dari pengembangan AI. SK Hynix saat ini adalah satu-satunya produsen chip HBM paling canggih di pasar.

Saham sejenis di Korea Selatan, Samsung Electronics Co Ltd (KS:005930) melonjak 1,9%.

Pasar Jepang dan Australia turun sebelum angka inflasi
Sebagian besar saham Asia lainnya berada dalam range yang ketat pada hari Selasa, dengan libur Jumat Agung yang akan datang juga membatasi volume perdagangan.

Nikkei 225 Jepang turun 0,1%, bergerak di bawah rekor tertinggi karena rally yang luar biasa dalam indeks sekarang tampaknya mulai surut, terutama karena data inflasi yang lengket mendorong ekspektasi atas langkah Bank of Japan yang lebih hawkish. Data inflasi Indeks harga konsumen Tokyo akan dirilis pekan ini dan akan sangat diawasi untuk isyarat lebih lanjut.

ASX 200 Australia turun 0,1% setelah mendekati rekor tertinggi saat pembukaan. Namun, tanda-tanda lemahnya sentimen konsumen dan antisipasi terhadap data IHK bulanan membuat saham-saham lokal tidak banyak bergerak.

Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 dan Shanghai Composite China bergerak dalam range datar hingga turun, sementara keuntungan di beberapa saham teknologi membantu indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,4%. Rebound saham-saham China sekarang tampaknya telah kehabisan tenaga, di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut atas perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Indeks futures Nifty 50 India sedikit positif, dengan indeks akan mengejar penguatan setelah akhir pekan yang panjang.